QS. Alu ‘Imran: 95

Tafsir Muhammad Asad
— Oleh

Penegasan Ajaran Tauhid Ibrahim

“Katakanlah: “Allah telah mengatakan kebenaran: maka, ikutilah keyakinan Ibrahim, yang telah berpaling dari segala yang batil, dan bukan termasuk orang-orang yang menisbahkan ketuhanan kepada apa pun selain Allah”. [QS Alu Imran, 3:95]

Ayat 3:95 menegaskan agar umat Islam mengikuti ajaran Ibrahim yang intinya adalah tauhid, dan menghindari tindakan syirik. Menarik bahwa Asad menerjemahkan kata musyrikun dalam ayat 3:95 sebagai: orang-orang yang menisbahkan ketuhanan kepada apapun selain Allah.

Berikutnya, ayat 3:96 adalah jawaban atas protes orang-orang Yahudi terhadap umat Islam yang menghadap Kabah saat salat; kenapa tidak Yerusalem?

“Perhatikanlah, bangunan suci pertama yang didirikan bagi manusia sesungguhnya adalah yang terletak di Bakkah (Makkah): penuh berkah dan menjadi [sumber] petunjuk bagi seluruh alam.” [QS Alu Imran, 3: 96]

Ayat 3:96 menegaskan bahwa umat Islam menghadap Kabah karena itu adalah tempat suci yang dibangun Ibrahim, jauh sebelum Kenissah di Yerusalem. Ayat 3:96 menegaskan bahwa umat Islam menghadap Kabah karena itu adalah tempat suci yang dibangun Ibrahim, jauh sebelum Kenissah di Yerusalem. Karena itu, sangat layak jika umat Islam menghadap ke Kabah, untuk menegaskan “silsilah teologis” agama Islam dengan tradisi Ibrahim.

Ayat berikutnya, Alu Imran 3:98 mengkritik orang-orang Yahudi yang menolak kebenaran Islam, padahal Islam menegaskan kebenaran yang dibawa nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad.

“Katakanlah: “Wahai, para penganut wahyu terdahulu! Mengapa kalian menolak mengakui kebenaran pesan-pesan Allah, padahal Allah menyaksikan segala yang kalian kerjakan?” [QS Alu Imran, 3: 98]

Ayat berikutnya, 3:99, masih berisi kritikan serupa atas Ahlul Kitab yang mencoba menghalang-halangi kebenaran Islam.

“Katakanlah! “Wahai, para penganut wahyu terdahulu! Mengapa kalian [berusaha] menghalangi orang-orang yang telah beriman [kepada kitab ilahi ini] dari jalan Allah dengan mencoba menjadikannya tampak bengkok, padahal kalian sendiri menyaksikan [kelurusannya]? Sebab, Allah tidak lengah terhadap apa yang kalian perbuat.” [QS Alu Imran, 3: 99] 

Penjelasan Asad atas ayat 3:99 menarik untuk dibaca:

Ini merupakan suatu paparan tentang upaya-upaya kaum Yahudi dan Nasrani untuk “membuktikan” bahwa Nabi Muhammad SAW. telah “meminjam” gagasan utama Al-Quran dari Bibel dan memutarbalikkannya di luar konteks agar sesuai dengan “ambisi-ambisi” pribadinya sendiri.”

Sebelum mengakhiri ulasan ini, perlu saya jelaskan: Yang dimaksud Israel dalam ayat 3:93 adalah Nabi Yakub/Jacob. Israel adalah nama lain. Sekedar tambahan: Buat saya, membaca sejarah interaksi tiga agama ini –Yahudi, Kristen, Islam– ini menarik sekali. Membaca sejarah perkembangan gagasan-gagasan teologis dalam tiga agama itu juga menyenangkan sekali. Nikmat luar biasa. Sejarah modern sekarang ini, diakui atau tidak, banyak dibentuk oleh interaksi antara Yahudi, Kristen dan Islam. Tak semua gagasan-gagasan teologis dalam tiga agama semitik itu masih relevan. Banyak di antaranya yang harus direinterpretasi. Tapi tetap layak dibaca. Membaca sejarah masa lampau tiga agama ini sama dengan membaca “diri sendiri”. Reading ourselves. Sebab subyek modern mengandung sedimentasi-sedimentasi dan endapan-endapan yang berasal dari sejarah tiga agama ini.

Penulis

Buletin ghazalia

Dapatkan info publikasi dan program Ghazalia College terbaru.