QS Al-Baqarah 208: Tafsir Islam Kaffah

Tafsir Muhammad Asad
— Oleh

Komentar Asad kedua yang menarik bagi saya berkenaan dengan ayat 2:208. Ayat ini sering dikutip sebagai dalil untuk model Islam kaffah. Ayat tersebut berbunyi:

Wahai orang-orang yang telah meraih iman! Serahkanlah diri kalian seutuhnya kepada Allah, dan janganlah megikuti langkah-langkah setan karena, sungguh, setan itu adalah musuh kalian yang nyata. [Al-Baqarah 208]

Lit., “masuklah seutuhnya ke dalam kepasrahan-diri”. Karena kepasrahan-diri kepada Allah merupakan dasar semua keimanan yang benar, beberapa mufasir besar (seperti, Al-Zamakhsyari, Al-Razi) berpendapat bahwa seruan, “Wahai, orang-orang yang telah meraih iman” di sini bukan mengacu kepada umat Muslim -suatu sebutan yang, sepanjang Al-Quran secara harfiah berarti “orang-orang yang telah berserah diri kepada Allah”- melainkan pasti mengacu kepada yang seutuhnya: yaitu, orang Yahudi dan Kristen, yang memang percaya kepada sebagian besar wahyu terdahulu, tetapi tidak mengakui kebenaran pesan Al-Quran. Penafsiran ini tampaknya diperkuat ayat-ayat berikutnya.

Mari kita bandingkan dua terjemahan lain, versi Depag dan Prof. Quraish Shihab, atas ayat 2:208 ini. Menarik.

Terjemahan Depag:

Wahai orang-orang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan…”

Sementara ini terjemahan versi Prof. Quraish:

Hai orang-orang yang beriman! Masuklah kamu dalam kedamaian (Islam) secara menyeluruh,….

Adakah perbedaan signifikan antara tiga terjemahan ini—versi Asad, Depag dan Prof. Quraish? Menurut saya ada.

Terjemahan versi Depag, seperti kita tahu, cenderung harfiah, karena memang mencoba “faithful” atau loyal pada teks asli dalam Quran. Karena itu dari terjemahan versi Depag kita tak bisa menebak “preferensi tafsiran/eksegetikal-teologis” dari tim penerjemah Depag ini.

Tetapi dari dua terjemahan versi Asad dan Prof. Quraish ayat ayat 2:208 itu, jelas cetha-wela-wela preferensi teologis mereka. Karena Prof. Quraish menulis terjemahannya di era ketika kekerasan atas nama Islam merebak, ia maknakan “silm” sebagai kedamaian. Menarik!

Sementara terjemahan Asad berikut komentarnya atas ayat 2:208 tadi juga menarik dalam konteks konsepsi umum dia tentang Islam. Mari kita lihat.

Dalam konsepsi Asad, baik Islam, Kristen maupun Yahudi berasal dari sumber yang sama. Inti dari ketiga agama ini juga sama. Intinya ialah tauhid/pengesaan Allah dan ketundukan/pasrah diri total kepada kebenaran yang datang dari-Nya. Ayat 2:208, menurut Asad dengan merujuk kepada keterangan dari penafsir klasik seperti Zamakhsyari dan Rāzi, ditujukan bukan kepada orang Islam. Ayat itu, dalam pandangan Asad, adalah kritik kepada orang-orang Yahudi dan Kristen di zaman Nabi karena menolak kebenaran wahyu yang dibawa Nabi.

Melalui ayat 2:208, Al-Quran mengkritik sikap orang-orang Yahudi/Kristen yang menolak Islam padahal Islam bersumber dari sumber yang sama dengan agama mereka. Kita tahu, ayat 2:208 ini sekarang menjadi salah satu dalil tentang Islam yang kaffah dan dipakai kelompok Islam tertentu untuk menuduh kelompok lain yang beda.

Melalui pembacaan atas tafsir Asad, kita bisa mendapatkan “insight” yang beda tentang ayat 2:208, ayat yang jadi bahan polemik ini.

Penulis

Buletin ghazalia

Dapatkan info publikasi dan program Ghazalia College terbaru.